Selasa, 23 Mei 2017

3

MICROSOFT WORD DAN MICROSOFT EXCEL

FOOTNOTES, SUM, AVERAGE DAN RANK



Dosen Pengampu : Ferry Heryadi, S.Pd.I
Disusun Oleh: Kelompok III
Semester : IV PAI B
1.      Apriani            (2015.01.011)
2.      Marhidayati     (2015.01.068)
3.      Suci Utari        (2015.01.110)



SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-QUR’AN AL-ITTIFAQIAH
INDRALAYA OGAN ILIR SUMATERA SELATAN
TAHUN AKADEMIK 2016/2017



DAFTAR ISI













Insert footnote digunakan untuk menyisipkan catatan kaki (rujukan yang berada di bagian bawah halaman atau footer). Aktifkan kursor di sebelah kanan kata yang dimaksud, lalu klik icon, maka sistem akan membawa kursor ke bagian bawah untuk menulis catatan kaki.



Insert endnote digunakan untuk menyisipkan catatan diakhir bab. Bila perintah endnote diklik, maka sistem akan membawa kursor ke bagian bawah untuk menulis catatan kaki.[1]


Next footnote berfungsi untuk memantau footnote dan endnote. Icon ini memiliki down arrow. Bila diklik, akan muncul flyout yang berisi menu seputar pemantauan footnote dan endnote yang terdapat diseluruh file dokumen aktif.


a.       next footnote, digunakan untuk melihat footnote selanjutnya dari posisi footnote yang diseleksi.
b.      previous footnote, digunakan untuk melihat footnote sebelumnya dari posisi footnote yang diseleksi.
c.       next endnote, digunakan untuk melihat endnote selanjutnya dari posisi endnote yang diseleksi.
d.      previous endnote, digunakan untuk melihat endnote sebelumnya dari posisi endnote yang diseleksi.[2]





Show notes digunakan untuk memperlihatkan lokasi catatan, baik footnote maupun endnote. Bila Anda mengaktifkan perintah ini maka sistem akan menampilkan letak catatan dari halaman dokumen yang sedang aktif. Untuk menonaktifkan tampilan tersebut, klik sekali lagi icon tersebut.


Tata cara penulisan catatan kaki secara berurutan; nama pengarang tanpa balik koma, judul buku (cetak miring) koma, nomor cetakan atau edisi (jika ada) koma, jilid (jika ada), kurung buka, tempat penerbit, titik dua, nama penerbit koma, tahun terbit, kurung tutup, koma, dan nomor halaman.
Nama pengarang ditulis selengkap-lengkapnya, tanpa pangkat atau gelar (gelar akademik atau kesarjanaan tidak di cantumkan). Judul buku ditulis dengan menggunakan huruf miring (italic) atau huruf tebal (bold). Halaman disingkat dengan hal. Sementara referensi yang berbahasa Indonesia atau latin tidak ditulis dengan huruf Arab dalam skripsi bahasa Arab, seluruh catatan kaki ditulis seperti aslinya.
Sekalipun demikian, ada sedikit perbedaan mengingat sumber-sumber kutipan yang bermacam-macam. Contoh-contohnya:
1.      Sumber Buku
a.       Jika sumber ditulis oleh satu orang
1Moh. Nasir, Metode Penelitian, cet. Ke-3, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988) hal. 21
عبد العليم إبر اهيم , فى طر ق التد ريس المو جه الفنى المدرس اللغة العربية (القا هرة: دار المعا رف, ۱۹٦۲) , ص. ۱۳
b.      Jika pengarangnya terdiri dari dua orang maka harus dituliskan keduanya.
Nana Sujana dan Ahmad Rifai, Media Pengajaran, (Bandung: Cv. Sinar Baru, 1997) hal. 10
c.       Jika pengarangnya lebih dari dua orang, maka yang dituliskan hanya nama pengarangnya yang pertama dan setelah tanda koma dituliskan singkatan et. al (huruf tebal atau huruf miring),.
4 Zakiah Deradjat, et. al., Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), hal. 15
d.      Apabila dua buah sumber atau lebih, pengarangnya sama, dan ingin disebutkan lagi sumber yang terdahulu, maka harus dituliskan nama pengarang dan diikuti dengan judul buku (disingkat) serta tahun cetakan buku yang dimaksud.
5 Azhar Arsyad, Media Pengajaran, (Jakarta: Raja Grafindo, 1997), hal. 16
6 Azhar Arsyad, Konsep Keadilan Sosial dalam Islam, cet. 2, (Bandung: Pustaka, 2000), hal. 113
 Azhar Arsyad, 1997, Media . . . , hal. 35
e.       Apabila sumber rujukan adalah buku terjemahan, maka dalam catatan kaki disebutkan pengarang asli, judul buku terjemahan, penerjemah dan seterusnya.
8Al-Syafi’i, Ar-Risalah, alih bahasa Ahmadie Thoha, cet. 1 (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001), hal. 8
9  Malik Bin Nabi, Fenomena al-Qur’an, alih bahasa Saleh Mahfoed, cet. 1 (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990), hal.9
f.       Apabila buku yang dirujuk tanpa nama penyusunnya dan tanpa tahun cetakan, maka dalam penulisan catatan kaki langsung ditulis judul buku, sedangkan untuk menyatakan tanpa tahun ditulis ‘t.t’..
10  Boeah Conggres Akbar Moehammadijah ke 26, (Djakarta: Hoofdocomite Congres Moehammadijah, t.t) hal.9
g.      Kumpulan karangan yang dirangkum oleh editor, yang dianggap pengarangnya dan yang dituliskan dalam catatan kaki adalah nama editornya saja dengan cara mencantumkan (ed), dibelakang nama editornya.
11Alfian (ed), Segi-segi Sosial Masyarakat Aceh, (Jakarta: LP3ES, 1997), hal.129.
h.      Jika sumber yang dikutip penyusunnya adalah perhimpunan, lembaga atau panitia, maka yang dianggap dan dituliskan sebagai pengarang adalah badan, lembaga dan sebagainya yang menerbitkannya.
12 Badan Kerjasama Pondok Pesantren Jawa Barat, Fatwa Lengkap Tentang Porkas, cet. 1 (Jakarta: Panjimas, 1996) hal. 25
13Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), hal. 15
2.      Sumber Al-Qur’an atau Tafsir, Hadits atau terjemahannya.
Catatan kaki untuk semua ini sama dengan sumber yang berasal dari buku namun untuk kutipan dari ayat Al-Qur’an tidak di perlukan catatan kaki.
يا أيها الذ ين أمنو اقو ا أنفسكم وأ هليكم نا را (التحر يم)
Wahai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka . . . . 14
14 TPPQ, Al-Qur’an dan terjemahannya, Semarang PT. Thoha Putra, 1995). hal . . . .
3.      Sumber Majalah
Caranya sama seperti kutipan dari buku, namun ada sedikit perbedaan, kalau dari majalah nama judul artikel ditulis diantara tanda petik rangkap dan nama majalah diberi garis bawah disertai volume, koma, nomor, kurung buka, bulan, koma, tahun, kurung tutup, koma, dan nomor halaman.
14 Richard Thomas, “Menguak Abad baru Hijrah di Eropa”, Panji Masyarakat, XII, 314 (Pebruari, 1981). Hal. 19.
4.      Sumber Surat Kabar
a.       Caranya dengan menuliskan judul rubrik, nama surat kabar (diberi garis bawah), tempat terbit dalam kurung, tanggal, tahun terbit dan nomor halaman.
15Building Professional Teachors, The Jakarta Pos, (Jakarta), 15 Januari 2000 , hal. 4
b.      Jika kutipan itu diambil dari satu artikel yang terdapat nama penulisnya, maka penulisannya dimulai dengan nama pengarang dan judul artikel di apit tanda petik rangkap.
16Ahmad Sanusi, “Menyimak Mutu Pendidikan dengan Konsep Taqwa dan Kecerdasan, Meluruskan Konsep Belajar dalam Arti Kualitatif”, (Pikiran Rakyat), 8 September 1986, hal. 3
5.      Sumber Karangan yang Tidak Diterbitkan
Caranya dengan menyebutkan nama pengarang, judul karangan yang ditulis diantara tanda petik rangkap, disebutkan sumbernya, kurung buka, nama tempat atau lembaga, kurung tutup, halaman dan keterangan tidak diterbitkan yang disingkat dengan t.d.(مخطوط)
17M. Ali Subhi, “Perkembangan Madrasah Diniyah Awwaliyah Daarul Muttaqin Palembang”, Skripsi Sarjana Pendidikan Agama Islam, (Palembang: Perpustakaan IAIN Raden Fatah, 1996), Hal. 8, t.d.
6.      Sumber Ensiklopedi atau (الجامع – الجوامع)
Caranya dengan menyebutkan nama editornya yang disingkat ed. (diberi garis bawah), nama entrinya dituliskan diantara tanda petik rangkap, nama ensiklopedi dengan garis bawah, nama tempat dan tahun penerbitan serta nomor halaman.
18H.A.R Gibb dan J.H. Kramers, (ed), “Khamr”, Shorter Enciclopedia Of Islam, (Leyden: Brill, 1974), jilid 3, hal. 234.
Akan tetapi apabila ensiklopedi besar, seperti ensiklopedi Britania Americana, maka harus menyebutkan nama kontributor tulisan. Dalam hal ini catatan kaki harus mencantumkan penyumbang (kontributornya).
7.      Sumber Online (Internet)
Caranya dengan menuliskan sumber seperti pada sumber yang lain, hanya saja pada bagian akhir diberi tulisan “Online” didalam tanda kurung dan disertai alamat situs dimana sumber tersebut dapat di akses dan tanggal pada saat sumber tersebut di akses.
19Anderson S. 1997. Australian College Of Education Review: 1996 in ret rospect. Unicorn Vol 23, No. 1, 3-13 (Online) Available: http:www.stust.Flinders.Edu.Au/Readings/Unicorn. Hal. 1
8.      Sumber Wawancara atau Observasi
Kutipan hasil wawancara, caranya dengan menyebutkan wawancara dengan siapa, identitasnya, tempat, bentuk wawancara, dan tanggal wawancara.
20 Rahmad Hidayat, Ketua Pengadilan Tinggi Agama Bandung, Wawancara, Jakarta, 4 Agustus 2004
Kutipan hasil observasi, caranya dengan menyebutkan nama kegiatan (observasi), objek observasi dan tempatnya, dam tanggal observasi.
21 Observasi Kehidupan Orang Sampan di Pulau Buluh, 3 Agustus 2004
9.      Mengutip Ulang
a.       Berturut-turut
Apabila mengutip ulang sumber yang terakhir di kutip (tanpa diselingi oleh sumber lain), dalam catatn kaki ditulis ibid, dengan cetak miring, jika halamannya berbeda ditambah nomor halaman.
22 Harun Nasution, Falsafah dan Misticisme dalam Islam, cet. 5 (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1989), hal. 2
23Ibid. (نفس المر جع)
24 Ibid., hal. 23(نفس الم جع)
25Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), hal. 15
26 loc. Cit.(نفس المكان)
b.      Apabila kutip ulang itu dilakukan terhadap sumber yang dikutip terakhir, maka dalam catatn kaki ditulis nama pengarang/penyusun (yang popular) dan judul buku yang dikutip (disingkat).
27Imam Syafi’ie, Konsep Guru Menurut Al-Ghozali: Pendekatan Filosofis Pedagogies, cet. 1 (Yogyakarta: Duta Pustaka, 1999), hal. 28 Hamka, Tasauf: Perkembangan dan Pemurniannya, cet. 4 (Jakarta: Yayasan Nurul Islam, 1983), hal. 25
29 Imam Syafi’ie, Konsep . . ., hal. 31
1.      ibid, kependekan dari ibidem yang berarti ‘di tempat yang sama dan belum diselingi dengan kutipan lain’.
2.      op.cit., singkatan dari opere citato, artinya ’dalam karangan yang telah disebut dan diselingi dengan sumber lain’.
3.      loc.cit, kependekan dari loco citato, artinya ‘di tempat yang telah disebut’. loc. Cit digunakan jika kita menunjuk ke halaman yang sama dari suatu sumber yang telah disebut.
Perhatikan pemakaian ibid., op. cit., dan loc. cit., dibawah ini.
a.       1Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1999, hlm. 8.
b.      2Ibid., hlm. 15 (berarti dikutip dari buku di atas)
c.       3Ismail Marahimin, Menulis secara Populer, Pustaka Jaya, Jakarta, 2001, hlm 46.
d.      4Soedjito dan Mansur Hasan, Keterampilan Menulis Paragraf,Remaja Rosda Karya, Bandung, hlm. 23.
e.       5Gorys Keraf, op. cit. hlm 8 (buku yang telah disebutkan di atas)
f.       6Ismail Marahimin, loc. cit. (buku yang telah disebut di atas di halaman yang sama, yakni hlm. 46)
g.       7Soedjito dan Mansur Hasan, loc. cit. (menunjuk ke halaman yang sama dengan yang disebut terakhir, yakni hlm. 23)[3]
Menurut kelompok kami, berikut kriteria dari penulisan footnote:
1.      Jenis huruf adalah Times New Roman, karena dalam karya tulis ilmiah menggunakan huruf Times New Roman maka footnotepun ikut menggunakan huruf tersebut.
2.      Ukuran huruf adalah 10. Karena footnote adalah catatan kaki yang kecil dan berupa penjelas mengambil sebuah sumber atau kata-kata yang mempunyai arti.
3.      Spasi adalah 1,0. Karena footnote ukurannya kecil, maka spasinya juga disesuaikan yaitu 1,0.



Fungsi SUM dignakan untuk menjumlahkan data-data yang terdapat dalam suatu range atau sel. Format penulisannya adalah sebagai berikut: =SUM(number1:number2:. . .).[4] Contoh:


            
            
Fungsi AVERAGE digunakan untuk mencari nilai rata-rata dari sekumpulan data di Microsoft Excel.[5] Bentuk penulisannya adalah sebagai berikut: =AVERAGE(number1:number2:. . .). Contoh:

            
            
Fungsi RANK pada micosoft excel digunakan untuk menentukan ranking sebuah nilai pada daftar nilai tertentu. Bentuk penulisannya adalah sebagai berikut: =RANK(number;ref;[order]). Keterangan:
1.      Number merupakan nilai angka yang kita cari rangking atau peringkatnya.
2.      Ref merupakan sekumpulan nilai angka berupa array, referensi atau daftar angka sebagai acuan pemeringkatan.
3.      Order merupakan angka 0 atau 1 sebagai acuan pengurutan daftar nilai (ref) untuk menentukan rangking atau peringkat. Jika bernilai 0 maka daftar nilai seolah-olah akan diurutkan secara menurun dan jika bernilai 1 maka daftar nilai akan diurutkan dalam urutan naik.


Bentuk penulisan rumus yang lain dari data yang ada: (F3;$F$3:F$12;0). Dibuat $ ini bertujuan agar saat kita copykan ke bawah rumus tersebut, range data atau daftar nilai tersebut tidak berubah.[6]



            
            Hasil seluruhnya:

            



DAFTAR PUSTAKA

Dwiani, Heningtyas & Heppy Kurniawati. KREATIF (Kreasi Siswa Aktif) Teknologi Informasi dan Komunikasi SMA/MA Kelas XI Semester Genap. Klaten: Viva Pakarindo.
Purnomo, Andi. (2007). Teknologi Informasi dan Komunikasi Sekolah Menengah Atas Kelas XI. Solo: Yudhistira.
https://caraexcelpowerpointmsword.blogspot.com/2016/09/cara-membuat-footnote-contoh-penulisan-catatan-kaki-ms-word-2010.html.
https://sulpa.wordpress.com/2011/09/15/microsoft-word-2010-fungsi-icon-pada-tab-references/
https://www.kelasexcel.web.id/2016/05/menentukan-rangking-nilai-pada-microsoft-excel.html.




[1]Mohammad Roqib. “Fungsi Icon Tab References” diakses dari https://sulpa.wordpress.com/2011/09/15/microsoft-word-2010-fungsi-icon-pada-tab-references/. Pada tanggal 1 Maret 2017. Pukul: 19:37 WIB.
[2] Yusuf Rizkyana. “Contoh Penulisan Catatan Kaki” diakses dari https://caraexcelpowerpointmsword.blogspot.com/2016/09/cara-membuat-footnote-contoh-penulisan-catatan-kaki-ms-word-2010.html. Pada tanggal 2 Maret 2017. Pukul: 06:28 WIB.
[3] Dede Retno “Cara Penulisan Footnote” diakses dari http://rethno23.blogspot.co.id/2013/05/cara-penulisan-footnote-catatan-kaki.html. Pada tanggal 15 Maret 2017. Pukul: 08:15 WIB
[4] Heningtyas Dwiani dan Heppy Kurniawati. KREATIF (Kreasi Belajar Siswa Aktif) Teknologi Informasi dan Komunikasi SMA/MA Kelas XI Semester Genap. Jawa Tengah: Viva Pakarindo. Hlm: 37.
[5] Andi Purnomo. Tekonologi Informasi dan Komunikasi Sekolah Menengah Atas Kelas XI. Solo: Yudhistira. 2007. Hlm: 133.
[6]Menentukan Rangking Nilai” diaksses dari  https://www.kelasexcel.web.id/2016/05/menentukan-ranking-nilai-pada-microsoft-excel.html. Tanggal 1 Maret 2017. Pukul: 20:31 WIB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah ashabul kahfi

Pada suatu zaman di sebuan negeri bernama Efesus hiduplah 7 orang pemuda di tengah masyarakat yang musrik dan raja yang kejam. Sehari-hari...